Pemetaan kerawanan Pilkada serentak itu, berdasarkan data laporan temuan jajaran pengawas pemilu dan laporan masyarakat kepada Bawaslu yang sudah teregister sebagai temuan pada Pemilu 2019 dan Pilkada 2020 dan Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Situbondo, Ahmad Faridl Ma’ruf mengatakan, hasil pemetaan kerawanan Pilkada serentak 2024,ada tujuh indikator kerawanan, diantaranya adanya bencana alam, adanya intimidasi terhadap penyelenggara pemilu maupun proses penyelenggaraan pemilu atau Pilkada.
“Seperti terkait netralitas TNI/Polri dan ASN, Adanya putusan dari DKPP ke Bawaslu dan KPU, Perhitungan suara ulang, surat pemungutan suara tertukar dan yang terkahir adanya politik uang. Itu semua 7 indikator hasil pemetaan,” ujar Faridl.
Menurut dia, dari tujuh indikator, lima diantaranya potensi kerawanan menjadi titik fokus antisipasi dan pengawasan, yakni Isu Netralitas TNI/Polri- ASN, isu Politik Uang, isu intimidasi kepada pemilih dan penyelenggaraan pemilu, isu perhitungan suara ulang, isu kecurangan surat suara, dan Isu polarisasi masyarakat atau masyarakat terpecah karena pilihan.