Tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Sebab, saat kejadian tidak ada aktivitas belajar mengajar. Meski demikian, seluruh peralatan belajar di ruang kelas, seperti meja, lemari dan kursi rusak, tertimpa atap bangunan yang ambruk.
Midah (31) salah seorang guru MD Raudlatul Ikhsan mengatakan, saat kejadian dirinya sedang ada di rumah, mengingat aktivitas belajar mengajar di sekolahnya dilaksanakan pada sore hari.
“Saat kejadian saya ada di rumah, namun saya kaget saat diberitahukan oleh salah seorang warga, jika salah satu ruang kelasnya ambruk,” ujar Midah, saat ditemui dilokasi kejadian, Rabu (31/7/2024).
Menurutnya, diakui sekitar tahun lebih ruang kelas yang ambruk tersebut sudah ditempati, karena diketahui kondisi kayu atapnya sudah mulai keropos akibat dimakan usia. Sehingga proses belajar mengajar 45 siswa dilaksanakan di teras ruang kelas.