Dengan jumlah tersebut, diungkapkan oleh Kepala Dinkes Jember dr. Hendro Soelistijono, Kabupaten Jember menempati posisi ketiga terkait kasus HIV/AIDS di wilayah Jawa Timur.
“Kita menempati peringkat ketiga setelah Surabaya dan Sidoarjo. Tapi jumlah tersebut merupakan data kumulatif sejak tahun 2002. Namun memang setiap tahunnya terus meningkat,” ucap dokter Hendro saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (20/12/2024).
Dengan kondisi tersebut, lanjutnya, Dinkes Jember berupaya untuk melakukan upaya deteksi dini. Bertujuan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas di masyarakat.
“Kalau tidak segera ditemukan, ini ibarat fenomena gunung es. Apa yang terlihat hanya sedikit, padahal jumlah di bawahnya lebih banyak,” katanya.
Dari ungkap kasus tersebut, kata Hendro, diketahui pasien termuda yang terinveksi HIV berusia remaja.
“Identifikasi kami ada yang umur 15 tahun positif HIV. Tentunya kita berupaya penanganan cepat. Untuk memutuskan rantai penyebaran virus ini,” ucapnya.