“Kemudian ada luka lebam pada kedua mata, terus kepala bagian belakang itu gembur, dan ada luka lebam di lengan sebelah kanan dan kiri. Nah ini kan mencurigakan. Bahkan tadi saat mau dimakamkan, dari mulut korban ini keluar pasir. Darah juga terus-terusan keluar dari hidung,” ungkapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Kuasa Hukum Ormas PP Jember, Jarot Subiakto. Ia pun juga meminta pihak kepolisian agar dilakukan proses lidik terhadap kasus tersebut.
“Kalau melihat celah di TKP tempat korban dibilang jatuh dari lantai dua itu ukurannya nggak ada setengah meter. Badan korban ini agak besar, secara logika tidak muat kalau terjatuh lewat celah itu,” kata Jarot.
“Kalaupun pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum. Tapi tadi hasil rontgen juga ditemukan ada tulang rusuk yang patah. Ini kan janggal, karena ini sudah nggak masuk akal dan mungkin ada dugaan tindak pidana,” imbuhnya.
Terpisah terkait adanya desakan dari Ormas PP Jember itu, Kanit Reskrim Polsek Patrang Ipda Didit Ardiana mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan penyelidikan.
“Kami saat ini masih mendalami kasus ini. Proses lidik masih dilakukan,” kata Didit saat dikonfirmasi melalui sambungan telpon.
“Mengenai proses autopsi memang dari pihak keluarga menolak dengan ada surat pernyataan tertulis. Tapi kalaupun nanti perlu dilakukan proses autopsi, tentu harus seizin pihak keluarga. Namun yang jelas kami masih lidik,” sambungnya.