Bahkan pihak RSUD dr Soegiri mengaku sudah menyiapkan dua dokter spesialis yakni dr Budi Himawan dan dr Jamhari untuk pasien bernama Priyanto (68), asal Desa Tanjungmekar, Kecamatan Kalitengah, Lamongan yang bakal operasi tersebut.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Direktur Bagian Pelayanan dan Penunjang, RSUD dr. Soegiri Lamongan, dr. Abdur Rahman yang menyebutkan jika kabar tersebut tidak benar. Pihak RSUD tidak membatalkan operasi karena sang dokter operasi naik haji.
“Tidak benar mas, bahkan waktu hari Senin kemarin masih aktif sampai hari ini bahkan melaksanakan operasi hingga lima pasien,”kata Abdur Rahman, Selasa (4/6/2024).
Pasien yang memiliki penyakit tidak hanya lebih dari satu, seperti di saluran kencing atau prostat dan saluran paru. Lanjut Abdur Rahman, itu bisa di klarifikasi kepada pihak manapun termasuk petugas rawat dan manajemen, serta ada dua dokter yang menangani.
“Pasien dengan penyakit kronis pada saat datang ada masalah di urologi, semua sudah direncanakan untuk tindakan operasi dan sudah dikonsultasikan dokter anestesi, paru, jantung dan Acc,” beber Abdur Rahman.
Bahkan lanjut Abdur Rahman, sudah tercatat di OK atau ruang operasi pada hari Senin kemarin. Pada saat akan menjalani operasi, ternyata ada kecemasan kepada si pasien yang berontak dengan mencabut infus dan melepas kantong urine.
“Pasien tidak kooperatif meski kondisi pasien stabil tidak emergency yang sebetulnya operasinya dapat dilaksanakan dengan baik menjadi bermasalah,” terangnya.
Dokter dan obat dari RSUD Lamongan sudah dipersiapkan, namun Abdur Rahman menambahkan. Pasien keluar dari kamar dan turun dari lantai 2 rumah sakit, hingga kepala kamar dan perawat berkomunikasi dengan pihak keluarga pasien.
“Pihak keluarga pasien yakni anak pasien yang nomor tiga menolak untuk dilakukan operasi dan pasien oleh keluarga memaksa dibawa pulang dan sudah tanda tangan batal operasi,” jelasnya.
Sebenarnya jadwal operasi pukul 10.00, kemudian pasien pulang pukul 12.00. Dan pukul 15.00 keluarga sempat kembali untuk meminta maaf kepada RSUD dengan alasan telah merepotkan. Pihak RSUD juga menyangkal adanya meminta membayar sejumlah uang saat mengurus administrasi, sebab pasien berstatus BPJS tidak dikenakan biaya apapun.